BERKAH SHOLAWAT, JASAD SEORANG KULI TETAP UTUH
Oct 10, 2019
MAULANA AL HABIB LUTHFI BIN YAHYA ( PEKALONGAN JATENG ) bercerita :
" Waktu muda saya mondok diKedung Paruk Purwokerto. Di sana ada tukang kuli angkut bernama Darjo, pekerja kasar, ada beras ya ngangkut beras.
Biasa setelah shalat shubuh tidur
sebentar jam 7 keluar kerja ke pasar. Hingga kemudian, Pak Darjo wafat. Setelah 9 tahun kemudian cucunya juga wafat. Maksud orang tua anak itu, ingin anaknya dimakamkan didekat makam kakek-nya (Pak Darjo), terlebih dipemakaman itu banyak orang saleh, seperti ayahya Mbah Kiai Abdul Malik yaitu Kiai Ilyas.
Akhirnya kuburan Pak Darjo dibongkar. Setelah digali 1,5 m ternyata bambunya masih hijau, kain kafannya masih utuh, wangi luar biasa seperti baru dimakamkan beberapa jam.
Setelah kejadian itu saya menghadap ke guru saya, Mbah Kiai Abdul Malik. Maksudnya mau laporan ke beliau perihal kejadian tadi. Mbah Kiai Abdul Malik sedang duduk santai didepan rumah tersenyum melihat kedatangan saya. Tiba-tiba Mbah Kiai Abdul Malik bilang, "Piye, Darjo mayite isih utuh (Bagaimana, Darjo mayitnya masih utuh)?"
Saya belum bicara, tapi Mbah Kiai
Abdul Malik sudah menjelaskan. Kata beliau, "Darjo kui wong ahli shalawat ora tahu tinggal shalawat, tiap bengi durung turu sadurunge moco shalawat 16.000". (Darjo itu istiqamah tiap malam tidak pernah meninggalkan membaca shalawat, sebelum membaca shalawat 16.000 Darjo tidak akan tidur).
Shalawatnya"
Allahumma Shali 'alaa Sayyidina Muhammad, Allahumma Shali 'alaa Sayyidina Muhammad.
Secara lahiriah Pak Darjo adalah kuli kasar, tetapi ternyata beliau temasuk orang yang saleh.
Foto ( kanan ) Kiai Abdul Malik bin Ilyas Purwokerto bersama muridnya ( kiri ) Maulana Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan