HUMOR: Ketika Kambing Kyai Chudlori Tegalrejo Disembelih Gus Dur
Oct 9, 2019
Gus Dur dan Kiai Chodlori Tegalrejo Magelang begitu melekat dalam berbagai kisah unik dan mengesankan.
Gus Dur nyantri kepada KH Chodlori selama 2.5 tahun, sekitar tahun awal 1957 sampai pertengahan 1959. Sepanjang ngajinya, banyak kisah unik yang dialami Gus Dur bersama para santri, termasuk terkait dengan sang guru, Kiai Chodlori.
“Mas Qomar (KH Qomaruddin Tranggalek-red) ini adalah teman saya waktu mondok selama 2,5 tahun di Pondok Pesantren Tegalrejo Magelang, asuhan Kiai Chodlori,” kisah Gus Dur mengawali.
Suatu hari, Kiai Chudlori dalam ngajinya menjelaskan sebuah potongan ayat yaitu “walillahil masyriku wal maghribu” yang artinya semua yang ada di dunia ini dari timur sampai barat itu adalah milik Allah SWT.
Karena gaya kecerdasan Gus Dur yang kadang-kadang unik dan usil, maka malam harinya Gus Dur merencanakan kejutan yang membahagiakan teman-teman santri. Bersama Mas Qomar yang dikenal baik dan pendiam saat itu, Gus Dur ingin sukseskan kejutanya itu.
“Mas Qomar, Yuk, kita cari teman santri…” ucap Gus Dur
“Kita sembelih kambingnya Kyai,” lanjut Gus Dur
Mas Qomar pun hanya menuruti ajakan Gus Dur dengan rencananya itu. Pada malam hari itu, dieksekusilah rencana mengambil kambing Kiai Chudlori. Kambing itu kemudian disembelih dan dimasak bersama santri-santri yang lain.
Rupanya kejadian tersebut ketahuan oleh pengurus pondok. Dan langsung saja pengurus melaporkan kejadian tersebut kepada Kiai Chudlori. Esok harinya tak berselang lama, Gus Dur dan Mas Qomar yang tak lain adalah dalang utama dari rencana tersebut dipanggil oleh Kiai Chudlori.
“Lho kenapa ini kok kambingku kamu sembelih, Gus….?” Kiai Chudlori bertanya.
Melihat Kiai yang sedikit geram dengan perilaku mereka, membuat Mas Qomar yang terkenal pendiam dan baik hanya tertunduk saja. Lesu, takut dan gak berani menjawab.
Akhirnya Gus Dur yang senyum-senyum sejak awal menjawab pertanyaan kiai.
“Begini Kiai, Lha kemarin kan Kiai sendiri yang dawuh kalau Walillahil Masyriku Wal Maghribu bahwa semua yang ada di dunia dari Timur hingga Barat ini adalah milik Allah SWT”. Berati kambing kiai kan termasuk milik Allah juga,” jawab Gus Dur.
Kiai Chudlori pun menimpali alasan Gus Dur.
“Lha iya itu milik Allah, Gus. Tapi mbok ya jangan kambing yang disembelih, mbok Ayam saja yang kecil…”
Gus Dur dan Mas Qomar akhirnya hanya bisa diam dan sedikit senyum saja.
*Cerita ini disampaikan pada Ngaji KH Abdurrahman Wahid di Pondok Pesantren Al-Hikmah Mlaten, Tulungagung pada 12 September 2004.
*KH Qomaruddin adalah putra Simbah KH Badruddin, Pengasuh Pesantren Jajar Darussalam Trenggalek. Gus Qomar punya adik bernama Ibu Nyai Hj Qomariyah. Ibu Nyai Qomariyah punya putra bernama KH Hadi Muhammad Mahfudz, Pengasuh Pesantren Al-Hikmah Mlaten Tulungagung.